TUT WURI HANDAYANI Dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan

Semboyan

Semboyan dalam pendidikan yang beliau ( Ki Hajar Dewantara ) pakai adalah: TUT WURI HANDAYANI. Semboyan ini berasal dari ungkapan aslinya ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Hanya ungkapan tut wuri handayani saja yang banyak dikenal dalam masyarakat umum. Arti dari semboyan ini secara lengkap adalah: TUT WURI HANDAYANI (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ING MADYA MANGUN KARSA (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ING NGARSA SUNG TULADA (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan baik). Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan kita, terutama di sekolah-sekolah Taman Siswa.

Orang Bijak Berkata


Bajalan luruih Bakato bana, kapai tampek batanyo Kapulang tampek babarito/Minang

Menghadapi sesuatu dengan sikap kesabaran akan merebut keberhasilan, dengan keberhasilan cepat tidak jarang kemudian terisak-isak. Kesabaran kura-kura berjalan lambat tetapi tidak akan menangis untuk selama-lamanya

Kok diajak urang pasupadan Kok dialiah urang kato pusako Kok dirubah urang kato dahulu Jan cameh nyawo malayang Jan takuik darah taserak/Minang

Anda seharusnya memang tidak demikian sangat buta dengan patriotisme, sehingga anda tidak bisa menghadapi kenyataan bersalah, siapapun juga katakan iya. -Malcolm X

Malompek samo patah Manyaruduak samo bungkuak Tatungkuik samo makan tanah Tatalantang samo minum aie/Minang

Jikok kato bamulo dari hati Yo ka hati juo ka masuaknyo Jikok kato bamulo dari lidah Talingo sajo parantiannyo/Minang

23.2.09

SD SMP Satu Atap

SD SMP Satu Atap
16/10/2008 | Wajib Belajar Pendidikan Dasar 1945 - 2007

SD SMP Satu Atap merupakan salah satu program pemerintah guna mempercepat pencapaian target Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Tujuan dari program SD - SMP Satu Atap sendiri untuk mengatasi kendala yang dihadapi anak - anak lulusan sekolah dasar yang tinggal di daerah - daerah terpencil. Konsep pembangunan SD SMP Satu Atap ini adalah mendekatkan lembaga pendidikan SMP ke SD di daerah dengan kondisi georafis yang sulit atau terpencil, agar tamatan SD dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP.

Pendidikan satu atap mencakup keterpaduan secara fisik dan pengelolaan. Maksud dari keterpaduan secara fisik berarti lokasi SMP menyatu atau berdekatan. Sedangkan keterpaduan dalam pengelolaan artinya memiliki keterpaduan dalam pengembangan visi dan misi pendidikan dasar di lingkungan setempat, penyusunan program kerja tahunan sekolah, pengelolaan penerimaan siswa baru, usaha mengatasi angka putus sekolah, angka mengulang, dan angka transisi, pengembangan usaha peningkatan mutu pendidikan dasar dan memiliki keterpaduan dalam usaha mengatasi kebutuhan tenaga kependidikan dan sarana penunjang proses belajar mengajar.

Adanya SD SMP Satu Atap ini diharapkan mampu memperluas dan menyamaratakan layanan pendidikan dasar di daerah terpencil. Sehingga lulusan SD, bisa langsung melanjutkan ke SMP, tanpa berpindah di lokasi lain. Meskipun program tersebut dinamakan SD SMP Satu Atap, tetapi secara kelembagaan di lokasi tersebut ada 2 (dua) satuan pendidikan yaitu SD dan SMP.

Sumber : Edupedia / www.depdiknas.go.id

Tautan Blog

Pendidikan :
SLTP >>Diknas Padang >> Depdiknas >> Pusdiknakes >> Pusat Bahasa >> Forumdik >> WIKIPEDIA >> GOOGLE >> JADWAL SHALAT >>
Tokoh Indonesia :
Tokoh Indonesia >>
Pustaka :
Al-Quran >>
Riset :
LIPI >>
Teknologi :
Live Science >>
Webblog :
Basyiruddin Guci >> Hendra >> FAJAR >> TYA >> CARANO >>
Media :
Berita Kota>>DPR>>Kompas>>Koran Sindo>>Media Indonesia>>MPR>>Oke Zone>>Padang Ekspres>>Detikcom>>Republika>>
Info BMG :
Gempa Terkini >>

Design by Fast 2009